Belajar merupakan kunci sukses untuk menggapai masa depan
yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang
tinggi, yang pada akhirnya akan berguna bagi nusa, bangsa, negara, dan agama. Melihat
perannya yang begitu vital, hendaknya seorang guru menerapkan metode
pembelajaran yang efektif dan efisien. Dengan harapan proses belajar mengajar
akan berjalan menyenakngkan dan tidak membosankan. Di bawah ini adalah beberapa
metode pembelajaran efektif :
1.
Metode
Debat.
Metode
debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk
meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun menjadi
paket pro dan kontra. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, misalnya setiap
kelompok terdiri dari empat orang. Dalam kelompok, dua orang siswa mengambil
posisi pro dan dua orang lainnya mengambil posisi kontra melakukan perdebatan
tentang topik yang ditugaskan.
Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut
kedua posisi pro dan kontra diberikan kepada guru. kemudian guru dapat
mengevaluasi setiap siswa tentang penguasaan materi yang meliputi kedua posisi
tersebut dan mengevaluasi seberapa efektif siswa terlibat dalam prosedur debat.
2.
Metode
Role Playing.
Metode
Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui
pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan
penghayatan dilakukan siswa dengan memerankan tokoh hidup atau benda mati.
Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung
kepada apa yang diperankan.
Kelebihan metode
Role Playing
1) Siswa
bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
2) Permainan
merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang
berbeda.
3) Guru
dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan
permainan.
4) Permainan
merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.
3.
Metode
Pemecahan Masalah.
Metode
pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran
dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi
atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara
bersama-sama. Orientasi
pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah
pemecahan masalah.
Kelebihan metode pemecahan masalah adalah:
1)
Melatih siswa untuk
mendesain suatu penemuan.
2)
Berpikir dan
bertindak kreatif.
3)
Memecahkan masalah
yang dihadapi secara realistis.
4)
Mengidentifikasi
dan melakukan penyelidikan.
5)
Menafsirkan dan
mengevaluasi hasil pengamatan.
6)
Merangsang
perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi
dengan tepat.
7)
Dapat membuat
pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
Kelemahan metode pemecahan masalah
adalah:
1) Beberapa
pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya
alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta
akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
2) Memerlukan
alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang
lain.
4.
Pembelajaran
Berdasarkan Masalah.
Pembelajaran berdasarkan masalah memusatkan
pada masalah kehidupannya yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan
masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.
Langkah-langkah pembelajaran berdasarkan masalah:
·
Guru menjelaskan
tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa
terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
·
Guru membantu siswa
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
·
Guru mendorong
siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis,
pemecahan masalah.
·
Guru membantu siswa
dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan
membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
·
Guru membantu siswa
untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan
proses-proses yang mereka gunakan.
Kelebihan pembelajaran berdasarkan masalah:
1)
Siswa dilibatkan
pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-benar diserapnya dengan
baik.
2)
Siswa dilatih untuk dapat bekerjasama
dengan siswa lain.
3)
Siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai
sumber.
Kekurangan pembelajaran berbasis masalah:
1)
Untuk siswa yang
malas tujuan dari metode tersebut tidak dapat tercapai.
2)
Membutuhkan banyak
waktu dan dana.
3)
Tidak semua mata
pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini.
5.
Cooperative Script.
Cooperative script adalah metode belajar dimana siswa
bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi
yang dipelajari.
Langkah-langkah:
·
Guru membagi siswa
untuk berpasangan.
·
Guru membagikan
wacana / materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.
·
Guru dan siswa
menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang
berperan sebagai pendengar.
·
Pembicara
membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok
dalam ringkasannya. Sementara pendengar menyimak / mengoreksi / menunjukkan
ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat / menghapal ide-ide
pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
·
Bertukar peran,
semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya, serta
lakukan seperti di atas.
·
Kesimpulan guru.
·
Penutup.
Kelebihan:
1) Melatih
pendengaran, ketelitian / kecermatan.
2) Melatih
mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.
Kekurangan:
1) Hanya
digunakan untuk mata pelajaran tertentu.
2) Hanya
dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hanya
sebatas pada dua orang tersebut).
6.
Picture and Picture.
Picture
and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan
/ diurutkan menjadi urutan yang logis.
Langkah-langkah:
·
Guru menyampaikan
kompetensi yang ingin dicapai.
·
Guru Menyajikan materi sebagai pengantar.
·
Guru menunjukkan /
memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.
·
Guru menunjuk /
memanggil siswa secara bergantian memasang / mengurutkan gambar-gambar menjadi
urutan yang logis.
·
Guru menanyakan
alasan / dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
·
Dari alasan /
urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep / materi sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai.
·
Kesimpulan /
rangkuman.
Kelebihan:
1) Guru
lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
2) Melatih
siswa berpikir
logis dan sistematis.
Kelemahan:
1) Memakan
banyak waktu.
2) Banyak
siswa yang pasif.
7.
Numbered Heads
Together.
Numbered Heads Together adalah suatu
metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok
kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa.
Langkah-langkah:
·
Siswa dibagi dalam
kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
·
Guru memberikan
tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
·
Kelompok
mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat
mengerjakannya.
·
Guru memanggil
salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama
mereka.
·
Tanggapan dari
teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain.
·
Kesimpulan.
Kelebihan:
1) Setiap
siswa menjadi siap semua.
2) Dapat
melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
3) Siswa
yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.
Kelemahan:
Kelemahan:
1) Kemungkinan
nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru.
2) Tidak
semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.
8.
Metode Investigasi
Kelompok (Group Investigation).
Metode investigasi kelompok sering
dipandang sebagai metode yang paling kompleks dan paling sulit untuk
dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini melibatkan siswa sejak
perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya
melalui investigasi.
Langkah-langkah
metode investigasi kelompok:
·
Seleksi topik.
Para siswa memilih
berbagai sub topik
dalam suatu wilayah masalah umum yang biasanya digambarkan lebih dahulu oleh
guru. Para siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang
berorientasi pada tugas (task oriented groups) yang beranggotakan 2 hingga 6
orang. Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik maupun
kemampuan akademik.
·
Merencanakan
kerjasama.
Para siswa beserta guru
merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan umum yang
konsisten dengan berbagai topik dan sub topik yang telah dipilih dari langkah pertama.
·
.Implementasi.
Parasiswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah kedua.Pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan ketrampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru secara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.
Parasiswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah kedua.Pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan ketrampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru secara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.
·
Analisis dan
sintesis.
Parasiswa
menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang diperoleh pada langkah ketiga dan
merencanakan agar dapat diringkaskan dalam suatu penyajian yang menarik di
depan kelas.
·
Penyajian hasil
akhir.
Semua kelompok
menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari
agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang
luas mengenai topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinir oleh guru.
·
Evaluasi.
Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok, atau keduanya.
Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok, atau keduanya.
0 komentar:
Posting Komentar