Proses pembelajaran
dialami setiap orang sepanjang hayat serta dapat berlaku di manapun dan kapan
pun. Pembelajaran merupakan interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya
sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dalam pembelajaran
tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang
terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Pada dasarnya Pembelajaran
mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai
isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan dalam proses
berfikir(aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek
afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik.
Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan
guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru
dengan peserta didik. Di dalam pembelajaran dapat berlangsung dengan atau tanpa
hadirnya guru.
Dalam mengembangkan
kegiatan pembelajaran, kegiatan pembelajaran harus dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar pada peserta didik. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat
terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan
berpusat pada peserta didik. Oleh karena itu kegiatan pembelajaran disusun
untuk memberikan bantuan kepada pengajar, khususnya siswa agar dapat
melaksanakan proses pembelajaran secara profesional. Kegiatan pembelajaran
memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa secara berurutan
untuk mencapai kompetensi dasar. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus
sesuai dengan hirarki konsep materi pembelajaran, dan rumusan pernyataan dalam
kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsure penciri yang mencerminkan
pengelolaan pengalaman belajar siswa yaitu kegiatan siswa dan materi.
Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan
pengertian belajar dan mengajar. Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi
bersama-sama. Belajar dapat terjadi tanpa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan
pembelajaran formal lain. Sedangkan mengajar meliputi segala hal yang guru
lakukan di dalam kelas. Dalam proses belajar tersebut diperlukan proses belajar
yang dapat memberikan makna bagi siswa. Maksud bermakna disini adalah memberikan suatu pengalaman
belajar yang dapat di ingat dan membekas dalam memori peserta didik sampai
sepanjang hayat. Dari sinilah dalam proses pembelajaran peserta didik di
butuhkan suatu media atau alat yang di gunakan untuk mempermudah guru dalam
penyampaian materi. Media disini tentu media yang dapat memberikan kesan dan
menarik untuk di simak, sehingga proses belajar dapat berjalan dengan penuh
semangat, berwarna, bermakna, dan menyenangkan. Ciri-ciri pembelajaran :
1. merupakan
upaya sadar dan disengaja
2.
pembelajaran harus membuat siswa belajar
3.
tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan
4.
pelaksanaannya terkendali, baik isinya, waktu, proses maupun hasilnya
Pada
proses pembelajaran sehari-hari, selain guru yang diharuskan memiliki sebuah
rancangan dalam proses pembelajaran, atau rencana untuk melaksanakan proses
kegiatan sehari dalam hal ini silabus dan RPP. Selain kedua hal tersebut guru
juga membutuhkan sebuah media untuk mempermudah menyampaikan materi dalam
kegiatan belajar. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari
“Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu
perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.
Dalam
Proses belajar mengajar di kelas, Media berarti sebagai sarana yang berfungsi
menyalurkan pengetahuan dari Guru kepada
peserta didik. Kelancaran Aplikasi Model Pembelajaran sedikit banyak ditentukan pula oleh Media Pembelajaran yang digunakan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media
pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dalam penelitian Kuantitatif maupun Kualitatif juga menjadi ukuran penting dalam proses pembuktian hipotesa.
Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran.
Sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam
bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran
menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet. Media
memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
- Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.
- Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
- Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
- Media menghasilkan keseragaman pengamatan
- Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
- Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
- Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
- Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak.
Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya:
- Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
- Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
- Projected still media : slide; over head projektor (OHP), LCD Proyektor dan sejenisnya
- Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
- Study Tour Media : Pembelajaran langsung ke obyek atau tempat study seperti Museum, Candi, dll.
Email
: rizkapangesty@gmail.com
Oleh RIZKA DWI HARINI PANGESTUTI / 11.1.01.10.0303
0 komentar:
Posting Komentar