Pendidikan
sangat penting bagi kita khususnya para generasi muda.Pendidikan merupakan
bekal kita untuk menuju masa depan yang lebih baik.Pengertian pendidikan
sendiri menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 dinyatakan
bahwa "Pendidikan adalah Usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau
latihan bagi peranannya di masa yang akan datang".
Tingkat
satuan pendidikan yang dianggap sebagai dasar pendidikan adalah sekolah dasar. Di sekolah inilah anak didik
mengalami proses pendidikan dan pembelajaran. Dan, secara umum pengertian
sekolah dasar dapat kita katakan sebagai institusi pendidikan yang
menyelenggarakan proses pendidikan dasar dan mendasari proses pendidikan
selanjutnya. Pendidikan ini diselenggarakan untuk anak-anak yang telah berusia
tujuh tahun dengan asumsi bahwa anak seusia tersebut mempunyai tingkat
pemahaman dan kebutuhan pendidikan yang sesuai dengan dirinya. Pendidikan dasar
memang diselenggarakan untuk memberikan dasar pengetahuan, sikap dan
keterampilan bagi anak didik. Pendidikan dasar inilah yang selanjutnya
dikembangkan untuk meningkatkan kualitas diri anak didik. Kita seharusnya
memahami pengertian sekolah dasar sehingga dapat mengikuti setiap kegiatan yang
diselenggarakan di tingkat ini. Walaupun, kita pengenal pendidikan anak usia
dini (PAUD), tetapi setidaknya mereka lebih mengedepankan untuk melatih anak
bersosialisasi dengan teman dan masyarakat, bukan untuk mengikuti pendidikan
dan pembelajaran yang mengarah pada pemahaman pengetahuan.
Tujuan Pendidikan Dasar
Berkenaan dengan tujuan operasional pendidikan SD, dinyatakan di dalam Kurikulum Pendidikan Dasar yaitu memberi bekal kemampuan dasar membaca, menulis dan berhitung, pengetahuan dan ketrampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya, serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan di SLTP. Tujuan pendidikan Sekolah Dasar dapat diuraikan secara terperinci, seperti berikut :
- Memberikan Bekal Kemampuan Membaca, Menulis, dan Berhitung.
- Memberikan Pengetahuan dan Ketrampilan Dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya.
- Mempersiapkan Siswa untuk Mengikuti Pendidikan di SLTP.
Sekolah Dasar Sebagai Pendidikan Dasar
Pengertian sekolah dasar dapat
dikatakan sebagai kegiatan mendasari tiga aspek dasar, yaitu pengetahuan,
sikap, dan keterampilan. Ketiga aspek ini merupakan dasar atau landasan
pendidikan yang paling utama. Hal ini karena ketiga aspek tersebut merupakan
hal paling hakiki dalam kehidupan. Kita membutuhkan sikap-sikap hidup yang
positif agar kehidupan kita lancar. Kita juga membutuhkan dasar-dasar
pengetahuan agar setiap kali berinteraksi tidak ketinggalan informasi. Dan,
yang tidak kalah pentingnya adalah keterampilan. Di sekolah dasar, kegiatan
pembekalan diberikan selama enam tahun berturut-turut. Pada saat inilah anak
didik dikondisikan untuk dapat bersikap sebaik-baiknya. Pengertian sekolah
dasar sebagai basis pendidikan harus benar-benar dapat dipahami oleh semua
orang sehingga mereka dapat mengikuti pola pendidikannya. Tentunya, dalam hal
ini, kegiatan pendidikan dan pembelajarannya mengedepankan landasan bagi
kegiatan selanjutnya. Tanpa pendidikan dasar, tentunya sulit bagi kita untuk
memahami konsep-konsep baru pada tingkatan lebih tinggi.
Pada SD kelas rendah tentunya masih menggunakan model
pembelajaran terpadu.Pengertian model pembelajaran terpadu sendiri adalah
proses belajar mengajar dengan menggabungkan lebih mata pelajaran sehingga menghasilkan
pembelajaran yang produktif.
Pembelajaran terpadu memiliki prinsip yaitu:
1) prinsip penggalian tema,
Artinya
tema-tema yang tumpang tindih dapat disatukan untuk dijadikan tema sentral
dalam pembelajaran
2) prinsip pelaksanaan pembelajaran
terpadu,
Dalam konteks
ini pada prinsipnya guru harus menempatkan diri secara
proporsional,motivator,evaluator,maupun innovator dalam pembelajaran.
3) prinsip evaluasi
Evaluasi
merupakan prinsip yang tak dapat ditinggalkan,karena untuk mengungkap berhasil
atau tidaknya suatu kegiatan
4) prinsip reaksi.
Dalam prinsip
ini pada dasarnya guru diharapkan mampu mengolah pembelajaran sedemikian rupa
mulai perencanaan hingga proses pelaksanaan,sehingga melalui pembelajaran
terpadu akan menumbulkan reaksi munculnya dampak pengiring yang dasyat
disamping dampak pembelajaran.
Didalam pembelajaran tingkat sekolah
dasar terdapat berbagai model-pembelajaran terpadu.Dimana setiap model pembelajaran tersebut memiliki kelemahan dan
kelebihan masing masing.Model-model pembelajaran yang diterapkan di SD yaitu:
model
fragmented
Yaitu model pembelajaran konvensional yang
terpisah secara mata pelajaran atau model tradisional yang memisahkan secara
diskrit masing-masing mata pelajaran. Keterpaduan model ini harus tercapai
ketika satu satuan waktu telah ditempuh, misalnya pada satu catur wulan.
Keterpaduan pada model fragmented terjadi jika siswa telah menyelesaikan
seluruh runtutan kajian atau materi pelajaran yang pada akhirnya seluruh
satuan-satuan konsep itu mencapai keutuhan, baik konsep, pemahaman suatu
kajian, keterampilan dan nilai. Contoh: dalam satu pelajaran, terdapat materi
perambatan cahaya (content), prediksi (thinking skill), dan peta konsep
(organizing skill).
Model Connected,
yaitu dalam setiap mata pelajaran
berisi konten yang berkaitan antara topik dengan topik dan konsep dengan konsep
dalam satu mata pelajaran. Model ini penekanannya terletak pada perlu adanya
integrasi inter bidang studi itu sendiri. Fogarti (1991) menyatakan bahwa di
dalam mata pelajaran terdapat isi mata pelajaran yang dikaitkan, misalnya topik
dengan topik, konsep dengan konsep, dan ide-ide yang berhubungan. Kaitan dapat
diadakan secara spontan atau direncanakan terlebih dahulu sehingga pembelajaran
menjadi lebih bermakna dan efektif. Dalam model connected ini secara sengaja
menghubungkan kurikulum di dalam mata pelajaran melebihi dari apa yang diasumsi
siswa-siswa yang akan memahami hubungan secara otomatis.
Model Nested
yaitu model pembelajaran terpadu
yang merupakan pengintegrasian kurikulum dalam satu disiplin ilmu dengan
memfokuskan pada sejumlah keterampilan belajar yang ingin dilatihkan oleh guru
kepada siswa dalam satu unit pembelajaran untuk ketercapaian materi pelajaran
(content) yang meliputi keterampilan berfikir (thinking skill), keterampilan
sosial (social skill), dan keterampilan mengorganisir (organizing skill)
Fogarty (1991: 23).
Model
Sequenced
yaitu model pembelajaran dimana
saat guru mengajarkan suatu mata pelajaran guru dapat menyusun kembali topik mata
pelajaran lain dalam urutan pengajaran itu dalam topik yang sama atau relevan.
Kelebihannya yaitu dengan menyusun kembali urutan topik, bagian dari unit, guru
dapat mengutamakan prioritas kurikulum daripada hanya mengikuti urutan yang
dibuat penulis dalam buku teks, membantu siswa memahami isi pembelajaran dengan
lebih kuat dan bermakna. Sedangkan kekurangannya yaitu diperlukkan kolaborasi
berkelanjutan dan fleksibilitas semua orang yang terlibat dalam content area
dalam mengurutkan sesuai peristiwa terkini.
Model
Shared
yaitu suatu model pembelajaran terpadu dimana
pengembangan disiplin ilmu yang memayungi kurikulum silang. Misalnya Matematika
dan IPA disejajarkan sebagai ilmu pengetahuan. Kelebihannya yaitu lebih mudah
dalam menggunakannya sebagai langkah awal maju secara penuh menuju model
terpadu yang mencakup empat disiplin ilmu, dengan menggabungkan disiplin ilmu
serupa yang saling tumpang tindih akan memungkinkan mempelajari konsep yang
lebih dalam. Sedangkan kekurangannya yaitu model integrasi antar dua disiplin
ilmu memerlukan komitmen pasangan untuk bekerjasama dalam fase awal, untuk
menemukan konsep kurikula yang tumpang tindih secara nyata diperlukan dialog
dan percakapan yang mendalam.
Model Webbed
yaitu merupakan salah satu model
pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Menurut Padmono dalam
bukunya Pembelajaran Terpadu menyatakan Webbed menyajikan pendekatan tematik
untuk mengintegrasikan mata pelajaran. Satu tema yang subur dijaring
laba-labakan untuk isi kurikulum dan mata pelajaran. Mata pelajaran menggunakan
tema untuk menyelidiki keseuaian konsep, topik, dan ide-ide. Karakteristik
pendekatan tema ini untuk mengembangkan kurikulum dimulai dengan satu tema
misalnya “transportasi”, “penyelidikan”, dan lain-lain.
Model
Threaded
yaitu model pembelajaran yamg
menfokuskan pada metakurikulum yang menggantikan atau yang berpotongan dengan
inti materi subjrk. Misalnya untuk melatih keterampilan berpikir (problem
solving) dari beberapa mata pelajaran dicari materi yang merupakan bagian dari
problem solving. Seperti pada komponen memprediksi, meramalkan kejadian yang
sedang berlangsung, mengantisipasi sebuah bacaan dan sebagainya.
Model
Integrated
yaitu pembelajaran yang
menggabungkan bidang studi denggan cara menemukan keterampilan, konsep dan
sikap yang saling berhubungan di dalam beberapa bidang studi. Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan antar bidang studi. Padmono dalam bukunya
Pembelajaran Terpadu mengatakan bahwa model integrated kurikulum menyajikan
satu pendekatan penyebrangan mata pelajaran mirip dengan model “Shared”. Model
integrated memadukan mata pelajaran dengan latar prioritas kurikulum pada tiap
penemuan keterampilan-keterampilan, konsep-konsep, dan sikap-sikap yang tumpang
tindih mata pelajaran tersebut.
Model Immersed
yaitu model pembelajaran yang
melibatkan beberapa mata pelajaran dalam satu proyek. Misalnya seorang
mahasiswa yang memperdalam ilmu kedokteran maka selain Biologi, Kimia,
Komputer, Ia juga harus mempelajari fisika dan setiap mata pelajaran tersebut
ada kesatuannya. Model ini merupakan satu dari model yang memungkinkan pelajar
menyeberang dan atau tetap di dalam mata pelajaran tenggelam dalam minat dan
kemaunnya untuk belajar.
Model
Networked
yaitu model pembelajaran yang
berupa kerjasama antara siswa dengan seorang ahli dalam mencari data,
keterangan, atau lainnya sehubungan dengan mata pelajaran yang disukainya atau
yang diminatinya sehingga siswa secara tidak langsung mencari tahu dari
berbagai sumber. Sumber dapat berupa buku bacaan, internet, TV, atau teman,
kakak, orang tua dan sebagainya yang dianggap ahli olehnya. Siswa memperluas
wawasan belajarnya sendiri artinya siswa termotivasi belajar karena rasa ingin
tahunya yang besar dalam dirinya.
0 komentar:
Posting Komentar